MERAIH BERKAH DAN AMPUNAN DI BULAN RAMADHAN

on Minggu, 25 Oktober 2009

Oleh: Abu Umair Al-Bagani


Alhamdulillah washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa man walah.

Kaum muslimin Rahimakumullah, Puasa merupakan ibadah yang sangat agung yang disyariatkan Allah Ta’ala kepada umat manusia dari dulu hingga akhir zaman. Puasa juga adalah rukun keempat dari rukun islam. Puasa diwajibkan dan sangat dianjurkan, baik dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi Shallalhu ‘Alaihi wasallam. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
              
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Sabda Nabi Shallalhu ‘Alaihi wasallam : “Tiap-tiap amal bani Adam adalah baginya, kecuali puasa. Sebab ia (puasa) untuk-Ku dan Aku yang akan memberi pahalanya, dia (bani Adam) tidak makan dan tidak berhubungan dengan istrinya karena (mematuhi perintah)-Ku” (HR.Bukhari dan Muslim)
Begitu besarnya keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan membuat kita menjadi bersemangat untuk mengisi bulan ini dengan amalan-amalan sholeh dalam rangka mengharapkan keberkahan, pahala dan maghfirah (ampunan) dari Allah ’Azza wa Jalla yang mungkin tidak kita dapatkan di bulan-bulan lainnya.
Mari kita coba menjaga amal-amal sholih agar menjadi sebagai pen-tarbiyah (pendidikan) bagi diri kita baik di bulan suci ini maupun setelah keluar dari bulan ini agar meraih ketakwaan.

1. Berpuasa
Berpuasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena pada bulan suci ini, Allah Ta’ala mensyari’atkan ibadah puasa sebagai ibadah untuk Allah Ta’ala dan Allah Ta’ala-lah yang akan langsung memberi pahala kepada orang yang menahan diri dari makan, minum dan jima’ dalam rangka mematuhi perintah Allah ’Azza Wa Jalla. Banyak sekali keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan, diantaranya:
a. Puasa bisa memasukkan orang ke surga
Dari Abi Umamah radhiallahu 'anhu : "Aku berkata : "Ya Rasulullahu Shalallahu 'alaihi wasallam tunjukkan padaku amalan yang bisa memasukanku ke syurga; beliau menjawab: "Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu." (HR Nasa'I, Ibnu Hibban, Al-Hakim sanadnya SHAHIH)
b. Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada ahlinya
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari kiamat, puasa akan berkata : "Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat, berilah dia syafaat karenaku, Al-Qur'an pun berkata : "Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, berilah dia syafaat. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda : "maka keduanya memberi syafaat." (HR. Ahmad, Hakim, Abu Nu'aim. Dan sanadnya HASAN)
c. Surga Ar-Rayyan sebagai balasan bagi orang berpuasa
Dari Sahl bin Sa'ad radhiallihu 'anhu, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya) : "Sesungguhnya dalam syurga ada satu pintu yang disebut dengan rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. jika telah masuk orang terahir yang puasa ditutuplah pintu tersebut, barang siapa yang masuk akan minum, dan barang siapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya." (HR. Bukhori dan Muslim tambahan akhir dalam riwayat Ibnu Khuzhaimah dalam kitab Shahihnya)
d. Puasa sebagai pengampun dosa
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, (bahwasanya) beliau bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap wajah ALLAH) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" [HR. Bukhari & Muslim]
e. Puasa sebagai Junnah (perisai)
Bersabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam: "Tidaklah ada seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim/tahun ". (HR. Bukhori, Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri, ini adalah lafadh Muslim). Sabda Nabi: "Puasa adalah junnah/perisai, seorang hamba berperisai dengannya (puasa) dari api neraka". (HR. Ahmad dari Jabir, Ahmad dari Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits yang shohih).

2. Menjaga Sholat Fardhu dan Sholat Berjama’ah di Masjid
Melaksanakan sholat fardhu adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah. Hukum bagi orang yang meninggalkan sholat adalah Kafir. Sebagaimana sabda Nabi: “Perbedaan antara hamba Allah (yang beriman) dan yang kafir adalah (dalam hal) meninggalkan sholat”. (HR. Muslim)
Sholat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab pada hari pembalasan, sebagaimana sabda Nabi: “Amal seorang hamba yang pertama kali dihisab ialah Shalat, apabila sholatnya telah rusak maka amal lainnya pun ikut rusak pula.” (HR. Thabrani)
Mengerjakan sholat fardhu hendaknya tepat pada waktunya dan jangan melalaikan (melambatkan) nya. Sebagaimana suatu riwayat mengatakan, bahwa ada seseorang pendatang menghadap kepada Rasulullah, lalu orang itu bertanya: “Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala dalam Islam?” Beliau menjawab: “Sholat tepat pada waktunya, dan barangsiapa yang meninggalkan shalat, maka berarti tidak mempunyai agama, sebab shalat itu sebagai tiang agama.” (HR. Al-Baihaqi)
Firman Allah Ta’ala: “Maka celakalah orang-orang yang mengerjakan sholat, (yaitu) orang-orang yang melalaikan sholatnya” (QS. Al-Maa’un: 4-5)
Bagi kaum muslimin (khususnya bagi laki-laki) hendaknya menjaga sholat fardhu berjama’ah, karena ini hukumnya wajib dan sangat besar keutamaannya. Sebagaimana Nabi bersabda: “Sholat berjama’ah itu lebih utama daripada sholat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar)
Keutamaan seseorang pergi ke masjid untuk sholat yaitu sebagaimana sabda Nabi: “Barangsiapa dalam waktu pagi atau sore menuju ke masjid, maka Allah menyediakan untuknya hidangan di surga setiap datang waktu pagi dan sore”. (HR. Mutafaqun’Alaih dari Abu Hurairah)

3. Memperbanyak Sedekah dan Membayar Zakat
Bulan ini adalah bulan yang paling baik untuk memperbanyak sedekah kepada kaum kerabat yang kurang mampu, fakir miskin, anak yatim dan musafir. Sungguh, banyak sekali keutamaan bersedekah, sebagaimana Firman Allah Ta’ala: “Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya” (QS. Saba’: 39). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau sangat dermawan di bulan Ramadhan ketika dikunjungi Malaikat JIbril (HR. Al-Bukhari)
Kita dilarang kikir dalam berzakat dan bersedekah, sebagaimana firman Allah ta’ala: “…Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (-Nya), (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat.” (QS. Fushshilat: 6-7) lalu ”Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil/kikir terhadap harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Kelak harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan dilehernya pada hari kiamat...” (QS. Ali Imron: 180)

4. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an Al-Karim
Bulan Ramadhan adalah Syarhul Qur’an (Bulan Al Qur’an) karena pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Oleh karena itu, amalan terbaik dan utama dilakukan di bulan Ramadhan ini adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an. Banyak sekali keutamaan membaca Al-qur’an, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ’Alaihi wassalam: ”Bacalah Al-Qur’an! Karena sesungguhnya Al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya (yang berpegang pada petunjuk-petunjuknya).” (HR. Muslim dari Abu Umamah).
Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam Ash-shahih-nya meriwayatkan bahwa Ummul Mukminin Aisyah Radhiayallahu’anha, berkata: bahwa Rasulullah bersabda: ”Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka nanti akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan orang yang kesulitan dan berat jika membaca Al-Qur’an (terbata-bata), maka ia mendapatkan dua pahala.”

5. Suka Melakukan Sholat Qiyamul Lail atau Tahajjud (Tarawih dan witir)
Sholat Qiyamul Lail (malam) atau Tahjjud pada bulan Ramadhan dinamakan Tarawih karena dilakukan dengan santai. Allah Ta’ala berfirman: ”Dan pada sebagian malam hari sholat tahajjud-lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahanmu Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Qs. Al-Israa’: 79). Begitu juga Rasulullah bersabda: ”Wahai sekalian manusia! Sebarluaskanlah salam, berikanlah makanan, dan sholat-lah kalian pada waktu malam sewaktu manusia sedang tidur, niscaya kamu sekalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin Salam)
Sabda Nabi: ”Barangsiapa mengerjakan sholat sunnah (Tarawih) pada malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Mutafaqun’Alaih dari Abu Hurairah)

6. Umrah di Bulan Ramadhan
Dari Abdullah bin Abbas, bahwasanya Nabi bersabda: ”Umrah pada bulan Ramadhan itu sebanding dengan haji atau sebanding dengan haji bersamaku” (HR. Mutafaqun’Alaih)

7. Memberi Jamuan Makan Berbuka kepada Orang yang Berpuasa
Nabi Shallallahu ‘Alahi wasallam bersabda: “Barangsiapa memberi jamuan buka puasa kepada yang berpuasa, maka ia mendapat pahala seperti pahalanya (orang yang berpuasa) itu, yaitu tidak dikurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu.” (HR.Ahmad, Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)

8. Bertutur Kata yang Baik, Bermuka Ceria dan Tidak Berdusta
Bertutur kata yang baik adalah akhlak seorang muslim. Dia tidak akan berbicara kecuali perkataan yang baik, bermanfaat, jujur, tidak berbohong, lemah-lembut, menepati janji, sopan-santun, murah senyum, berwajah manis dan ceria serta tidak banyak bicara, karena banyak bicara biasanya banyak salah/rusaknya. Sebagaimana sabda Nabi: “Takutlah kalian terhadap api neraka, walaupun hanya bersedekah separuh biji kurma. Apabila tidak mendapatkannya, cukup dengan berkata yang baik” (HR. Mutafaqun’Alaih). Lalu Rasulullah juga bersabda: “Bertutur kata yang baik adalah sedekah”. (HR. Mutafaqun’Alaih). Kemudian sabda Nabi: “Janganlah sekali-kali meremehkan perbuatan baik, walaupun menyambut saudaramu dengan muka ceria.” (HR. Muslim dari Abu Dzar).
Kita dilarang berdusta, karena Allah berfirman: ”Maka Kami meminta agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali imran: 61) dan Rasulullah bersabda: ”Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengamalkannya, maka tidak ada keinginan Allah pada puasanya” (HR. Bukhari)

9. Mempelajari Ilmu Agama
Bulan Ramadhan adalah waktu yang paling bagus untuk belajar ilmu agama agar waktu kita tidak terbuang sia-sia dengan hal yang tak bermanfaat. Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi kaum muslimin. Kita bisa belajar agama dari pengajian di majelis taklim di rumah, yayasan, sekolahan, kantor, masjid; dari buku-buku islam, kaset/Vcd taklim, atau media massa. Dan sungguh besar keutamaan bagi orang belajar ilmu agama, sebagaimana firman Allah: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu yang diberi limu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11) dan sabda Nabi: “Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju ke surga.” (HR. Muslim) dan sabda Nabi yang lain yaitu: “Barangsiapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali.” (HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik)

10. Selalu Menjaga Sholat Sunnah Rawatib
Dari Ummul Mukminin Ummu Habibah binti Abu Sufyan, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda: ”Tiada seorang muslim yang mengerjakan sholat karena Allah, setiap hari 12 raka’at, melainkan Allah menyediakan baginya rumah di dalam surga.” (HR. Muslim)

11. Menjalin Hubungan Silaturahmi
Rasulullah bersabda; “Siapa saja yang menyukai untuk mendapatkan kelapangan rezeki dan panjang umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi dengan keluarganya.” (HR. Mutaqafun’Alaih)

12. Memperbanyak Dzikrullah dan Ber-Shalawat kepada Nabi
Allah berfirman: “Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45). Begitu juga kita hendaknya memperbanyak ber-shalawat kepada Nabi karena ber-shalawat 1 kali maka Allah akan memberikan shalawat (rahmat) 10 kali (HR. Muslim) dan akan mendapat syafa’at serta tempat yang paling dekat dengan Nabi di hari kiamat kelak. (HR. At-Tirmidzi)
13. Memperbanyak Berdo’a
Allah Ar-Rahman pasti mengabulkan do’a-do’a hambanya. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak do’a karena Allah Ta’ala tidak akan pernah menolak do’a bagi orang yang berpuasa. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: “Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan permohonan kalian.” (Qs. Ghafir: 60)
Sabda Nabi Shallalalahu ‘Alaihi Wasallam: “ Sesungguhnya orang yang berpuasa mempunyai doa yang tidak ditolak ketika ia berbuka puasa.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim yang men-shahih-kannya)

14. Memperbanyak Ibadah pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan (Malam Lailatul Qadar)
Allah berfirman dalam surah Al-Qadr ayat 1-5 tentang keutamaan Lailatul Qadar, dan kita diperintahkan untuk memperbanyak ibadah pada 10 hari terakhir Ramadhan sebagaimana ummul mukminin ‘Aisyah pernah berkata: “Apabila sudah masuk sepuluh hari yang terakhir (bulan Ramadhan), maka Rasulullah selalu menghidup-hidupkan malam (dengan ibadah) dan membangunkan keluarganya serta mengikatkan sarungnya (tidak menggauli istrinya).” (HR. Mutafaqun’Alaih) dan sabda Nabi: “Barangsiapa beribadah pada malam Qadar dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Mutafaqun’Alaih) dan sabda nabi yang lain yaitu: “Bersungguh-sungguhlah kalian mencari Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

15. Menjaga Wudhu dan Sholat Sesudah Wudhu
Wudhu adalah kuncinya sholat, jadi sholat tidak terima Allah tanpa wudhu. Banyak sekali keutamaan wudhu dan sholat sunnah sesudah wudhu diantaranya yaitu sebagaimana sabda Nabi: “Perhiasan orang mukmin (di surga) itu sampai, sesuai dengan sampainya wudhu.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, maka keluarlah semua dosa dari jasadnya, hingga dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim dari Utsman bin Affan)
“Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian sholat dua raka’at dengan khusyu’, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Mutafaqun’alaih)
“Sesungguhnya umatku kelak di hari kiamat akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang (mukanya) karena bekas air wudhu’. (HR. Mutafaqun’alaih)

16. Selalu Mengerjakan Sholat Dhuha
Dari Abu Dzar dari Nabi bersabda: “Setiap pagi, masing-masing ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Dan setiap tasbih adalah sedekah, setiap bacan Tahmid adalah sedekah, setiap bacaan Tahlil adalah sedekah, setiap bacaan tajbit adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah dan melarang berbuat mungkar adalah sedekah. Kesemuanya itu dapat diganti dengan dua raka’at sholat Dhuha.” (HR. Muslim)

17. Menyegerakan Berbuka dan Mengakhirkan sahur
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Hamba-hamba-Ku yang paling Aku sukai adalah yang paling cepat kalau berbuka puasa (sudah masuk waktunya)” (HR. At-Tirmidzi) dan “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam makan sahur itu terdapat berkah.” (HR. Mutafaqun’alaih). Kemudian dari ’Amr bin Maimun Al-Audi meriwayatkan: ”Para Shahabat Muhammad adalah orang yang paling cepat berbukanya dan paling lambat sahurnya.” (HR. Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar)

18. Perbanyak Amal Kebaikan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan.” (QS. Al-Baqarah: 148 dan Al-Maidah: 51) dan firman Allah: “Siapa saja yang mengerjakan amal sholeh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri.” (QS. Fushshilat: 46)
Rasulullah bersabda: “Bersegeralah kalian untuk mengerjakan amal-amal sholeh, karena akan terjadi bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita, yaitu seseorang pada waktu pagi dia beriman tetapi pada waktu sore hari dia kafir, atau pada waktu sore dia beriman pada waktu paginya dia kafir, dia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia.” (HR. Muslim)
Marilah beramal sholeh dibulan suci Ramadhan ini. Wallahu A’lam bish-showab

Maraji’: Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya, Riyadush-Shalihin Karya Imam Nawawi dan referensi lainnya yang shohih dan terpercaya

(Dinukil dari Risalah As-Sunnah. Edisi ke-10 Tahun I: Ramadhan 1430 H/ Agustus 2009 M. Diterbitkan oleh Maktabah Nurussalaf, Terbit setiap 2 kali sebulan, InsyaAllah. Penasehat: Al-Ustadz Mas’ud bin Absor Redaktur: Abu Umair, Khadijah Distributor: Syaifullah, Absor, dll. Alamat Redaksi: Jl. Kecamatan no.27 Bagan Punak, Bagansiapiapi Kab. Rokan Hilir. Telpon: 085278874048)

0 komentar:

Posting Komentar