Syarah Hadits Khawarij

on Sabtu, 10 Juli 2010

Nafsu Dalam Mengejar Dunia dan Wanita

Berkata Imam Bukhori:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ خَيْثَمَةَ عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ قَالَ قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا حَدَّثْتُكُمْ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَأَنْ أَخِرَّ مِنْ السَّمَاءِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَكْذِبَ عَلَيْهِ وَإِذَا حَدَّثْتُكُمْ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ فَإِنَّ الْحَرْبَ خَدْعَةٌ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَأْتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ حُدَثَاءُ الْأَسْنَانِ سُفَهَاءُ الْأَحْلَامِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ لَا يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْرٌ لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Khaitsamah dari Suwaid bin Ghafalah berkata, 'Ali radliallahu 'anhu berkata; "Sungguh, aku terjatuh dari langit lebih aku sukai dari pada berbohong atas nama beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan jika aku sampaikan kepada kalian tentang urusan antara aku dan kalian, (ketahuilah) bahwa perang itu tipu daya. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang bersabda: "Akan datang di akhir zaman suatu kaum yang “muda umurnya” lagi dangkal pemahamannya. Mereka berbicara dengan ucapan manusia terbaik namun mereka keluar dari Islam bagaikan anak panah melesat keluar dari busurnya. Iman mereka tidak sampai ke tenggorokan mereka. Maka dimana saja kalian menjumpai mereka, bunuhlah mereka karena pembunuhan atas mereka adalah pahala di hari kiamat bagi siapa yang membunuhnya".

Hikmah dari hadits ini:

1. Makna “muda umurnya” ialah:

Nafsu kepada dunia besar. Seperti Dzul Khuwaisiroh yang menuduh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak adil karena masalah ghanimah (rampasan perang), demikian pula dari khawarij-khawarij zaman sekarang yang menuduh penguasa dan ulama terkait dengan harta benda dan jabatan. Seringkali kita dengar dari mulut mereka fitnah-fitnah, “Dia ingin jadi imam”, ‘Dia keluar karena hutang”, dan lain sebagainya, yang mereka telah menyamakan ahlak dan keinginan dirinya akan semua itu dengan ahlak orang lain walaupun mereka tahu orang lain itu tidak bisa mereka tandingi dalam segi kebaikan ahlak dan kewaraannya.

Semangat dalam mengejar wanita, seperti ‘Abdurrahmân bin Muljam seorang Khawarij pembunuh Ali radhiyallahu’anhu yang semangatnya menguat setelah didorong oleh seorang perempuan bernama Qutom yang sangat dendam pada Ali. Ibnu Muljam berkata pada perempuan itu, “Saya ingin menikahimu!”, lalu perempuan itu menjawab, “Baiklah, tetapi mahar apa yang akan engkau berikan pada saya?”. Ibnu Muljam berkata, “Apa saja yang engkau minta pasti aku kabulkan,”. Maka Qutom mengatakan, “Saya minta 30.000 hamba sahaya, budak yang bisa menyanyi, dan membunuh Ali.” Kemudian Ibnu Muljam mengabulkannya.

Adapun sekarang anda akan melihat fenomena mengejar wanita ini pada mereka (khawarij) !!!. Bahkan ada diantara sebagian mereka yang icip-icip, menikahi sini, cerai sini sampai berpuluh kali. Kadang mimbar-mimbar mereka dipenuhi kata-kata cabul dan kotor sebagaimana yang telah kita ketahui bersama. Ini akan lebih dirasakan lagi oleh orang-orang yang telah mengalaminya.

2. Makna “Dangkal pemahamannya”, akan nampak dimana mereka akan susah memahami hal-hal yang berat-berat, sedikit mau berpikir dan menyukai perkataan sederhana. Pembahasan ilmu diantara mereka tidak mendalam dan dangkal. Alhamdulillah, hal ini tidak akan anda jumpai dalam kitab-kitab dan pembahasan para ulama ahlus sunnah yang mendalam dan lengkap penjelasannya serta kuat hujjahnya.

3. Makna “Berbicara dengan ucapan manusia terbaik” yaitu mereka seolah-olah berbicara dengan Kitabullah dan Sunnah, akan tetapi mereka salah dalam memahaminya karena lemahnya pemahaman dan dangkalnya pemikiran atau terkadang mereka tidak tepat dalam menempatkan dalilnya. Itu semua karena mereka tidak mendapat bimbingan ulama yang mapan ilmunya.

4. Makna “keluar dari Islam bagaikan anak panah melesat keluar dari busurnya”, yakni engkau akan jumpai mereka akan sulit sekali bertaubat dari bid’ahnya itu, sebagaimana tidak mungkin kembalinya panah ke busurnya. Bahkan semakin mereka hebat beribadah dalam bid’ahnya itu, makin jauh lah mereka dari sunnah shahihah. Hanya kepada Allah lah kita memohon pertolongan.

5. Makna “Iman mereka tidak sampai ke tenggorokan mereka” ialah sebagaimana disebutkan dalam hadits lain, ‘mereka suka membaca al-Qur’an akan tetapi bacaan mereka tidak melampaui pangkal tenggrorokan mereka’, kata Imam Nawawi, kalimat ini memiliki tafsir bahwa hati mereka tidak memahami isinya dan tidak bisa memetik manfaat darinya selain “lurus” membaca saja. Anda akan jumpai, sedikit sekali hikmah dan manfaat baik dalam aqidah dan fiqh jika engkau mengikuti pengajian dan ceramah-ceramah mereka.
Dari Kitabku “Hadits dan Atsar Tentang Khawarij dan Penjelasannya Singkatnya”. Aku berdoa kepada Allah agar bisa menyelesaikannya.


0 komentar:

Posting Komentar